Student Centerd digunakan berdasarkan empat faktor: kognitif dan metakognitif, motivasional dan emosional, perkembangan dan sosial, dan perbedaan individual.
Faktor Kognitif dan Metakognitif (Santrock, 2007):
1. Sifat proses pembelajaran, seperti yang kita ketahui materi-materi pelajaran yang diberikan kepada siswa sangat banyak sehingga akan lebih efektif bila proses memahami makna dari materi dari informasi yang didapat sendiri dan dari pengalaman sendiri.
2. Tujuan proses pembelajaran, ketika murid memahami apa yang Ia pelajari tentunya murid akan lebih bisa menentukan tujuan pembelajaran tersebut secara mendalam lagi.
3. Konstruksi pengetahuan, murid dapat menghubungkan pengetahuan yang baru didapat murid dengan pengetahuan yang sudah dimilikinya sehingga pengetahuan murid bisa bertambah dan semakin luas
4. Pemikiran strategis, dengan diberikannya strategi pembelajaran berbasis problem maupun pembelajaran penemuan murid dapat mengembangkan strategi atau pemecahan masalah sehingga merangsang murid untuk berpikir dan menggunakan penalaran.
5. Memikirkan tentang pemikiran (metakognisi), mungkin ada beberapa orang yang bingung dengan kata "memikirkan tentang pemikiran" tidak usah bingung saya akan menjelaskan apa artinya tentunya masih dalam konteks student centered, metakognisi atau memikirkan tentang berpikir yaitu ketika murid merenungkan cara yang akan mereka gunakan dalam belajar dan berpikir, memilih strategi yang tepat untuk memecahkan masalah, dan memantau kemajuan pembelajaran diri mereka sendiri
6. Konteks Pembelajaran, pembelajaran dipengaruhi oleh faktor-faktor lingkungan seperti teknologi contohnya internet, dan budaya.
Faktor Motivasi dan Emosional (Santrock, 2007):
1. Pengaruh Motivasi dan emosi terhadap pembelajaran, proses belajar murid akan dipengaruhi oleh motivasi dan emosi yang dapat memperkuat proses belajar contohnya emosi positif seperti rasa ingin tahu murid.
2. Motivasi intrinsik untuk belajar, motivasi intrinsik merupakan motivasi dari diri murid, seperti rasa cinta dan adanya keingintahuan terhadap pelajaran
3. Efek motivasi terhadap usaha, pembelajaran anak akan membaik jika guru mendorong usaha anak dan ketekunan anak pada tugas.
sumber: Santrock, J. W. (2007). Psikologi pendidikan. (ed. 10). Jakarta: Fajar interpratama offset